Tips Membeli Sepeda
Buat kalian yang terkena virus sepeda gunung
dan berencana membeli sepeda gunung, ada baiknya kalian melakukan survei kecil-kecilan mengenai sepeda yang akan kita beli. Daripada menyesal
setelah membeli, lebih baik survei aja dulu. Jangan tergesa- gesa ya.
Saya termasuk salah seorang penggemar aktivitas sepeda, terutama Cross
Country (XC). Ini pengalaman saya waktu memilih sepeda gunung pertama saya
tahun 2008 (Polygon Xtrada 2.0 dan teman yang membeli Xtrada 3.0 setahun kemudian). Jadi gak ada salahnya berbagi Tips Membeli Sepeda buat teman – teman
yang lain.
Pertama yang harus dipahami adalah tentang
beberapa jenis sepeda yang
dibagi berdasarkan penggunaannya.
City Bike : yaitu sepeda yang digunakan
khusus di jalan – jalan perkotaan atau dijalan – jalan mulus. Sepeda ini tidak
dirancang menghadapi benturan, sehingga tidak diberikan suspensi. Sepeda jenis
ini dianjurkan bagi pemula yang gemar jalan onroad
XC (Cross Country) : Sepeda jenis ini
dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Sepeda ini bisa digunakan
pada jalan – jalan perkotaan sampai dengan jalan perdesaan yang masih belum di
aspal. Sepeda jenis ini juga sudah dilengkapi dengan suspensi dibagian depan
untuk meredam benturan – benturan ringan. Sepeda jenis ini dianjurkan bagi
pemula, yang tidak saja ingin digunakan jalur onroad tapi juga offroad.
All Mountain : Sepeda jenis ini dirancang
untuk lintas alam / off road dengan medan yang berat (berbatu dan jauh), naik
turun bukit dan menjelajah di hutan. Sepeda jenis ini umumnya memiliki
suspension depan dan belakang.
Down Hill : Sepeda jenis ini dirancang untuk
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengendara pada saat menuruni bukit
dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Selalu stabil pada saat meluncur menuruni
bukit dan dapat bermanuver dengan aman dan cepat. Roda sepeda ini juga
mempunyai bidang kontak yang lebar dengan permukaan jalan sehingga friksi roda
lebih besar. Sepeda ini tidak nyaman digunakan dijalan – jalan perkotaan atau
XC karena pengendara akan lebih cepat lelah yang disebabkan bidang kontak roda
yang besar.
Dirt Jump : Sepeda jenis ini digunakan oleh
pengendara yang punya hobi melakukan loncatan – loncatan tinggi dan ekstrim
sambil berkendara di jalanan perkotaan. Sepeda ini disebut juga Urban Mountain
Bike.
Harga
Soal harga
sepeda, tersedia berbagai macam variasi harga. Mulai dari 1 juta-an
sampai ratusan juta. Tapi yang diatas 100 juta-an, kayaknya gak dipajang di
showroom – showroom biasa. Kalau di showroom biasa, paling tinggi yang pajang
yang harga 60 juta-an. Pertama lihat harga – harga sepeda di toko sepeda sempat
membuat saya kaget juga. Rupanya harga Motor Honda Tiger Merah saya gak ada apa
– apanya nih. Padahal motor Honda Tiger udah bisa dipacu sampai 100 – 140 Km/jam
(Pengalaman memacu Honda Tiger Merah saya pada touring HTML dari pelabuhan bakahuni ke
lampung selatan spidometer menunjukkan 140 km/jam).
Tapi kalau hobi, kan lain ya. Kita berusaha
menyisihkan dari uang bulanan kita buat beli sepeda, setuju gak ??? SETUJU … !!
Toko Sepeda
Saran saya lagi, kalau mau beli sepeda ada 2 alternatif. Bisa cash, bisa juga dicicil (bener lho). Tapi tidak semua outlet sepeda menyediakan fasilitas kredit. Ada berbagai macam toko sepeda mulai dari Rodalink yang jual Polygon ada juga yang lain. Ada United atau Wim Cycle, tergantung selera kita. Toko sepeda yang baik biasanya yang profesional, artinya mulai dari pelayanan, penjelasan mengenai pertanyaan – pertanyaan kita dan after sale service nya juga bagus. Biasanya pelayannya juga mengetahui lebih banyak tentang per-sepeda-an. Oke, segitu dari saya, selamat bersepeda ria, salam gowes!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar